Ppg: Kiprah Simpulan Modul 4 Pjok
Instruction :
Perkembangan olahraga bergerak berlandaskan kepada nilai-nilai yang menjadi acuan masyarakat. Olahraga berpotensi mensugesti lingkungan masyarakat sekitar, sebaliknya masyarakat juga berpotensi mengubah, membentuk dan mengarahkan perkembangan olahraga.
Fenomena yang terjadi memperlihatkan adanya interaksi timbal balik antara kegiatan olahraga dengan sosial budaya masyarakat baik secara sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan lain-lain. Beberapa unsur di dalam kegiatan olahraga juga terdapat pengembang abjad baik, kesetiaan, keperdulian (altruisme), pengendalian diri “fortitude” (daya tahan atas penderitaan), ketangguhan mental (mental alertness), penumbuh rasa patriotisme, dan lain sebagainya. Persepsi yang tumbuh dan berkembang dalam pemikiran seseorang akan merefleksikan sejauhmana keterlibatannya dalam kegiatan olahraga. Elemen pokok yang memungkinkan berlangsungnya proses sosialisasi dalam olahraga terdiri dari tiga elemen, yaitu: agen sosial, situasi sosial, karakteristik personal.
Fenomena yang terjadi memperlihatkan adanya interaksi timbal balik antara kegiatan olahraga dengan sosial budaya masyarakat baik secara sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan lain-lain. Beberapa unsur di dalam kegiatan olahraga juga terdapat pengembang abjad baik, kesetiaan, keperdulian (altruisme), pengendalian diri “fortitude” (daya tahan atas penderitaan), ketangguhan mental (mental alertness), penumbuh rasa patriotisme, dan lain sebagainya. Persepsi yang tumbuh dan berkembang dalam pemikiran seseorang akan merefleksikan sejauhmana keterlibatannya dalam kegiatan olahraga. Elemen pokok yang memungkinkan berlangsungnya proses sosialisasi dalam olahraga terdiri dari tiga elemen, yaitu: agen sosial, situasi sosial, karakteristik personal.
Tugas:
- Uraikan fenomena dinamika imbas timbal balik antara kegiatan olahraga dengan sosial budaya menurut pengamatan saudara terhadap kegiatan olahraga yang anda ketahui.
- Bagaimana mengelola kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani sehingga nilai-nilai konkret berolahraga sanggup terpenuhi di dalam kegiatan belajar.
- Uraikan langkah-langkah yang sanggup dilakukan semoga nilai-nilai etika sanggup terinternalisasi dengan baik pada siswa melalui kegiatan pendidikan jasmani.
- Jelaskan bagaimana abjad personal siswa sanggup dibangun melalui kegiatan berolahraga di dalam pendidikan jasmani.
Jawaban :
1. Sudah semenjak zaman dahulu olahraga menjadi cuilan budaya pranata sosial masyarakat, menurut kajian telusuran sejarah olahraga berperan dan berfungsi diantaranya sebagai, prosedur peradilan, wahana inisiasi dan ritus pubertas, wahana untuk menentukan jodoh, wahana untuk mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan, wahana ritual kepercayaan, cara membuktikan prestise, dan wahana pendidikan. Dalam perkembangannya hingga ketika ini, olahraga kian meluas dan mempunyai makna yang bersifat universal dan unik. Berawal dari sekedar kegiatan fisik yang menyehatkan badan, mengisi waktu luang, dan media eksistensi diri, alhasil bergeser menjadi kegiatan yang multi kompleks, telah mensugesti dan dipengaruhi oleh fenomena-fenomena lain ibarat politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Sebagai sebuah fenomena global, olahraga terbukti memainkan peranan penting yang mensugesti dan dipengaruhi oleh aspek-aspek tersebut. Olahraga sanggup mensugesti aneka macam aspek nilai hidup dan kebidupan manusia, baik sebagai individu maupun masyarakat, ibarat nilai ekonomi, sosial, moral, politik, pendidikan, dan lain-lain. Dinamika olahraga dan pengembangan nilai merupakan salah satu media yang konkret untuk membuatkan nilai-nilai hidup dan kehidupan, salah satu diantaranya membuatkan nilai-nilai sosial. Sebab dalam olahraga syarat dengan sejumlah kegiatan yang mencerminkan kehidupan yang sebenarnya, termasuk kehidupan dalam kaitannya dengan nilai-nilai sosial.
Dinamika olahraga dan pengembangan nilai memainkan peranan penting dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat. Nilai nilai dalam olahraga sangat terkait dengan tradisi budaya masyarakat yang diwarisikan secara turun menurun dari satu generasi ke generasi lainya. Karena itu, olahraga merefleksikan nilai-nilai sosial suatu masyarakat. Kesimpulannya dari masa ke masa olahraga kian berkembang dan semakin kompleks, dengan peranannya yang semakin berkembang dalam masyarakat, sehingga olahraga sekarang telah bertransformasi di dalam masyarakat itu sendiri yang mempunyai kaitan dan tak terpisahkan.
2. Mengelola kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani sehingga nilai-nilai konkret berolahraga sanggup terpenuhi di dalam kegiatan mencar ilmu sanggup dilakukan salah satunya dengan cara penerapan sistem Reward and punishment, yaitu dengan menekankan penghargaan dan eksekusi kepada seluruh siswa dengan tanpa memeberikan perlakuan khusus pkepada siswa tertentu. Selain itu juga yang terpenting yaitu penanaman nilai-nilai konkret itu sendiri di dalam bahan yang akan disampaikan, sanggup berupa permainan atau olahraga yang telah dimodifikasi baik teknik maupun peraturannya namun dengan tetap membuat suasana kompetisi di dalamnya. hal lain yang perlu diperhatikan adalah, guru haruslah memegang peranannya sebagai pendidik, dan bisa menguasai kondisi kelas ketika pelajaran berlangsung serta bisa menawarkan motivasi bagi siswanya.
3. Langkah-langkah yang sanggup dilakukan semoga nilai-nilai etika sanggup terinternalisasi dengan baik pada siswa melalui kegiatan pendidikan jasmani antara lain :
· Guru harus bisa menjadi pola dan teladan bagi siswanya dalam rangka perwujudan nilai-nilai etika yang hendak diinternalisasikan kepada siswanya, jikalau yang mereka lihat yaitu hal-hal yang baik, maka mereka akan mencontoh dari apa yang mereka lihat tersebut, dan begitu juga sebaliknya.
· Senantiasa bersikap sama kepada siswa tanpa membeda-bedakan antar sesama mereka, guna mnumbuhkan nilai perilaku keadilan dan persamaan.
· Memberikan kepercaya kepada penerima didikdan juga motivasi dalam melaksanakan setiap kegiatan jasmani guna menumbuhkan nilai perilaku penghargaan kepada diri sendiri.
· Memberikan suatu pertanyaan atau duduk kasus kepada penerima didik, dan meminta mereka untuk mencari balasan dan jalan dari pertanyaan atau duduk kasus tersebut melalui diskusi, guna menumbuhkan nilai perilaku penghormatan kepada orang lain.
· Menciptakan sebuah permainan yang bersifat kompetisi dengan peraturan yang dimodifikasi, semoga membiasakan mereka dalam mentaati hukum yang berlaku.
· Senantiasa mengawali dan mengakhiri kegiatan dengan berdoa, untuk menanamkan rasa bersyukur kepada Tuhan dan jiwa religius kepada siswa.
4. Karakter personal siswa sanggup dibangun melalui kegiatan berolahraga di dalam pendidikan jasmani dengan cara yang beragam, diantaranya yaitu dengan melibatkan penerima didik di dalam sebuah kegiatan jasmani berupa permainan yang didalamnya sudah disematkan nilai-nilai yang hendak kita internalisasikan kepada siswa, contohnya dalam sebuah permainan kasti, nilai yang terkandung didalamnya tentu saja yaitu kerjasama, tanggung jawab, sportifitas, disiplin dan sebagainya. Diciptakan suasana kompetisi untuk menanamkan jiwa juara di dalam diri anak, dan untuk melewatinya mereka harus melaksanakan nilai-nilai tadi dengan tetap memperhatikan hukum yang ditetapkan. Mereka akan menyadari bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam kegiatan olahraga tersebut bermanfaat bagi mereka.
Selain itu juga tugas guru dalam pembangunan abjad siswa melalui kegiatan olahraga juga diperlukan, guru harus sanggup menawarkan pola serta menawarkan semangat dan keyakinan kepada siswa. Pembangunan abjad siswa tidak cukup dilakukan hanya sekali, namun harus bersifat berulang-ulang dan konsisten. Dengan memotivasi siswa bahwasannya olahraga bukan sekedar kegiatan fisik, namun juga wahana melatih mental dan spiritual.