Ppg: Kiprah M6 Kb1 Pendidikan Kewarganegaraan Pkn Ppgdaljab
Kegiatan Belajar 1
Setelah final membaca bahan utama dan penunjang, akseptor harus mengerjakan kiprah individual sebagai berikut:
1. Membaca banyak sekali literatur lainnya ihwal Pancasila sebagai dasar negara, filsafat bangsa, iedologi negara, dan pandangan hidup bangsa.
2. Mendiskusikan hasil bacaan bersama teman di kelas
3. Membuat laporan ihwal hasil bacaan, hasil diskusi, dan hasil kajian dengan struktur pokok sebagai berikut:
a. Hasil bacaan ihwal Pancasila sebagai dasar negara, filsafat bangsa, iedologi negara, dan pandangan hidup bangsa
Pancasila sebagai dasar Negara mengandung makna bahwa nilai nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi dasar atau fatwa bagi masyarakat Indonesia. Nilai pancasila dasarnya ialah nilai nilai filsafat yang fundamental yang d jadikan peraturan dan dasar dari norma norma yang berlaku dalam Indonesia. Nilai dasar pancasila bersifat normatif dan abnormal yang sanggup d jadikan landasan dalam acara bernegara. Pancasila sebagai dasar Negara berarti pancasila di jadikan sebagai fatwa dalam penyelenggarakan segala norma norma hokum dan dalam penyelenggarakan Negara.
Pancasila dikatakan sebahai filsafat, alasannya Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan penngertian ilmiah yaitu ihwal hakikat dari Pancasla (Notonagoro).
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang dimaksud sistem ialah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis. Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling bekerjasama bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran ihwal insan yang bekerjasama dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai idiologi nasional memiliki wewenang dan fungsi utama yaitu sebagai cita cita atau tujuan yang harus di capai secara bersama saama,yang kedua sebagai pemersatu masyarakat sehingga sanggup di jadikan solusi dalm konflik,dalam pernyataan funsi idiologi tujuan suatu mayarakat ialah untuk mencapai tujuan dari idiologi itu sendiri.
Pancasila sebagai idiologi memiliki tujuan yang sama dan harus bekerja sama dengan pancasila sebagai dasar Negara alasannya kedua duanya sama memiliki tujuan dan maksud dalam mepersatukan Negara dan menegakkan suatu Negara.dan keduanya ini di jadikan seuatu dasar dalam suatu Negara yang harus d tegakkan oleh masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai idiologi nasional yang berarti pancasila sebagai cita cita negara dan saran ayang mempersatukan masyarakat yang perlu perwujudan yang kongkrit dan operasional aplikatif demi mengembang kan masyarakat Indonesia.
b. Hasil diskusi ihwal Pancasila sebagai dasar negara, filsafat bangsa, iedologi negara, dan pandangan hidup bangsa
Nilai nilai dasar pancasila di Indonesia belum bersifat yang kongkrit sesuai dengan impian kita bersama.sebagai nilai yang bersifat abnormal pancasila harus bersifat kongkrit dan upaya pancasila semoga bersifat kongkrit yaitu menyebabkan nilai nilai dasar pancasila sebagai norma dasar dan sumber normative bagi penyusunan aturan Negara Indonesia yang positive bagi Negara.
Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga bagi insan pada umumnya.,Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga bidang tersebut sanggup dianggap meliputi kesemestaan
pancasila sebagai idiologi yaitu sebagai tujuan atau cita cita bagi masyarakat Indonesia dan sebagai solusi dari sgala konflik yang ada di Indonesia.
c. Hasil kajian realitas kekerabatan sila ke-1 Pancasila dengan kehidupan beragama di Indonesia
ila Ketuhanan yang maha Esa memiliki makna bahwa segala aspek penyelenggaraan hidup bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan. Karena semenjak awal pembentukan bangsa ini, bahwa negara Indonesia berdasarkan atas Ketuhanan. Maksudnya ialah bahwa masyarakat Indonesia merupakan insan yang memiliki dogma dan kepercayaan terhadap Tuhan, dan dogma kepercayaan inilah yang menjadi dasar dalam hidup berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Agama merupakan salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi manusia, alasannya kebebasan beragama itu pribadi bersumber kepada martabat insan sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Oleh kerenanya, agama tidak sanggup dipaksakan atau dalam menganut suatu agama tertentu itu tidak sanggup dipaksakan kepada dan oleh seseorang. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu berdasarkan atas keyakinan, alasannya menyangkut kekerabatan pribadi insan dengan Tuhan yang dipercayai dan diyakininya.
Yang ingin diwujudkan dan dikembangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila ialah adanya perilaku saling menghormati, menghargai, toleransi, serta terjalinnya kerjasama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga sanggup tercipta dan selalu terbinanya kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkannya, perlu adanya pemahaman yang utuh dan menyeluruh terhadap Pancasila dan sila-sila yang terkandung di dalamnya.
Butir-butir pengamalan Pancasila, sila Ketuhanan Yang Maha Esa :
1.Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing berdasarkan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2.Saling menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3.Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4.Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
5.Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ialah dilema yang menyangkut kekerabatan pribadi insan dengan Tuhan Yang Maha Esa.