-->

Ppg: Bagaimana Efek Samping Dari Berciuman Terlalu Banyak (Pasangan Halal)


   
Pertanyaannya memang agak sedikit menggelitik ya, “bisakah ciuman yang terlalu banyak merusak bibir kita?” Menurut beberapa andal bahwa secara umum, ciuman yang penuh gairah kepada lawan jenis yang sudah menikah diketahui mempunyai sejumlah manfaat kesehatan, termasuk membentuk ikatan emosional yang kuat, meningkatkan laju metabolisme tubuh dan ssstt.. sanggup juga merupakan cara yang hebat untuk menurunkan berat tubuh loh…, selain itu, kegiatan ini sanggup mengurangi jumlah stress.

Bagaimana sesuatu yang begitu menyenangkan sanggup menjadi hal yang buruk?
Secara ilmiah, selama ciuman, otak akan menghasilkan zat kimia oksitosin, yakni hormon penenang yang telah terbukti membentuk ikatan pada manusia. Itu mendorong sentra penghargaan sistem limbik untuk melepaskan dopamin kimia, menghasilkan perasaan menyenangkan yang kita alami selama berciuman. Singkatnya, kita mendapat reaksi yang sama dari berciuman yang kita sanggup dari cokelat dan kokain (tetapi tanpa pelengkap kalori atau risiko kecanduan).

Berciuman juga berfungsi sebagai aba-aba emosional. Ini memberikan kasih saying dan cinta kepada istri ataupun suami kita. Tapi ciuman juga sanggup berbahaya dalam beberapa kondisi, yakni sebagai berikut
1. Berciuman berbahaya bagi pasangan sejenis ataupun yang tidak syah berdasarkan pernikahan. Hal ini menjadi sebuah dosa besar alasannya termasuk perbuatan zina. Perbuatan ini akan menggiring insan ke perbuatan yang lebih jelek lagi, yakni berzina. Jadi, bagi cowok pemudi, jangan pacaran. Menikah lebih baik atau puasa jikalau tidak sanggup menikah.

2. Ketika pasangan kita dalam keadaan sakit, contohnya virus herpes simplex 1 (HSV1), yang menimbulkan luka dingin, sanggup ditularkan selama ciuman. Hal yang sama berlaku untuk sifilis. Lalu ada mononukleosis dan demam kelenjar (yang disebut "penyakit berciuman"), serta flu biasa, flu dan aneka macam penyakit lain yang juga sanggup ditransfer selama berciuman yang baik. Semua total, ciuman lisan terbuka rata-rata sanggup mentransfer sekitar 250 koloni basil [sumber: Harrison].

Jadi bagaimana itu sanggup terjadi? Mulut kita mengandung basil dan air liur yang, meskipun relatif tidak berbahaya, bantu-membantu sanggup membahayakan kulit tipis bibir kita. Sementara sisa kulit di tubuh kita mempunyai sekitar 16 lapisan, bibir kita lebih tipis, dengan sekitar tiga sampai lima lapisan. Pada kenyataannya, kulit di bibir kita sangat tipis sehingga mendapat warna dari kapiler yang diisi darah di selaput lendir di bawahnya.

Demikian juga, air liur diproduksi di dalam lisan kita, dan air liur sarat dengan enzim pencernaan yang memulai proses pencernaan makanan. Sepasang enzim ini - amilase dan maltase - sanggup merusak kulit tipis bibir setiap kali kita menjilatnya dengan pengecap kita [sumber: Gardner].

Air liur juga diproduksi ke bibir dikala berciuman. Kita sering mempersiapkan ciuman dengan membasahi bibir kita dengan pengecap kita. Bahkan kecupan singkat mentransmisikan air liur dari dalam lisan ke bibir luar. Dan air liur ditransfer lebih banyak selama ciuman penuh gairah atau lisan terbuka. Semua ini sanggup menimbulkan beberapa kerusakan yang terukur, meskipun kecil. Sebaliknya, beberapa peneliti merasa pertukaran air liur ini juga sanggup memperkuat sistem kekebalan tubuh kita [sumber: Victoria].

Meskipun air liur sanggup merusak bibir, air liur juga berperan penting dalam berciuman. Ini mengandung beberapa hormon yang ditransfer dari pencium ke pencium, salah satunya yaitu testosteron. Hormon ini telah terbukti meningkatkan hasrat seksual dan sensitivitas fisik pada laki-laki dan perempuan [sumber: Blackwell Publishing]. Makara berciuman sanggup menjadi foreplay yang menyenangakan bagi pasangan menikah.

Fakta fakta di atas tentu saja sanggup menggambarkan ibarat apa dampak dari berciuman. Berciuman mempunyai efek negative yang kecil ketika dilakukan pada pasangan syah dan dalam kondisi sehat, tidak sakit. Selain itu, berciuman juga sanggup menjadi sebuah pengikat emosional pasangan, menambah gairah sebelum bersenggama dengan suami atau istri, dan semua air liur ekstra itu juga sanggup membantu membersihkan basil dan memecah plak oral.

Bagaimana berdasarkan Islam?

Tidak ada larangan dalam Islam terkait ciuman sesudah menikah. Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW hanya menyebutkan dua hal yang tidak boleh dilakukan dikala berafiliasi suami-istri.

Rasulullah SAW berkata, “Jangan melaksanakan korelasi seks anal dengan perempuan Anda.” (Ibn Majah, an-Nasai, Ahmad)

Jadi, tidak ada larangan eksplisit ihwal hukum french kiss dalam Islam. Islam hanya menyatakan dua hal yang tidak boleh berafiliasi suami istri, salah satunya yaitu seks anal ibarat yang ditunjukkan pada hadits di atas.

Dalam Islam, jikalau sesuatu tidak dilarang, maka itu diperbolehkan. Selain itu, tidak pernah ada argumen di antara para ilmuwan Islam ihwal hal ini. 

Mencium istri yaitu sunnah Nabi

Aisyah radhiallahu ‘anha,  meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW akan mencium salah satu istrinya dan kemudian pergi untuk shalat tanpa melaksanakan wudhu. Urwa menyampaikan bahwa saya bertanya kepada Aisha: “Itu niscaya Anda?” (Setelah mendengar ini) Aisyah RA tersenyum.” (Tirmidzi, Abu Dawud, al-Nasa’i)
Rasulullah SAW yaitu orang romantis yang suka menawarkan keintiman dengan istrinya. Dari narasi Aisyah di atas, menjadi terang bagi kita bahwa beliau juga suka mencium istri dan ternyata tidak merusak kemurniannya sama sekali.
Catatan : Semua kegiatan Intim Suami Istri tidak perlu dipertontonkan di khalayak umum.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel