Ppg: TA PPGJ 2019/2020 Modul 2 Bahasa Indonesia Ppgdaljab
TUGAS AKHIR
MODUL 2 BAHASA INDONESIA
Setelah Anda mempelajari semua bahan Modul 2 dari Kegiatan Belajar 1 hingga dengan Kegiatan Belajar 4 untuk menambah pemahaman Anda perihal materi,tersebut kerjakanlah tugas di bawah ini.
1. Kembangkanlah ilham pokok perihal "peranan penting pembelajaran Bahasa Indonesia di SD" menjadi sebuat teks goresan pena minimal terdiri atas dua pargaraf, kemudian analisis rujukan fonem, morfem, imbuhan, kata depan, kata majemuk, frase, dan kalimat dari teks tersebut!
2. Analisislah rujukan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 yang muatan materinya berkaitan dengan membaca, menulis, berbicara, menyimak, dan sastra anak.
3. Pilihlah salah satu KD yang berkaitan dengan membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan sastra anak kemudian rumuskan rujukan langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan whole language di sekolah dasar
JAWABAN NO.1
a. Mengembangkan ilham pokok tentang “ peran penting pembelajaran Bahasa Indonesia di SD” menjadi teks tertulis.
Peran Penting Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Bahasa Indonesia yakni bahasa yang penting di negara kita. Pentingnya peranan bahasa Indonesia antara lain bersumber dari ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dan pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945. Penuturan Bahasa Indonesia di negara kita menduduki peringkat teratas, baik dipakai oleh arus urbanisasi, perkawinan antara suku, keputusan orangtua masa kini, dari banyak sekali latar belakang budaya yang ingin menimbulkan anaknya penutur orisinil bahasa Indonesia.
Pada dunia pendidikan bahasa Indonesia sangat dipentingkan sebagai bahasa pengantar, terutama dalam proses aktivitas mencar ilmu mengajar. Guru dan penerima didik saling berinterksi untuk berlangsungnya pendidikan. Terkhusus pada pendidikan sekolah dasar, anak didik akan mendapat awal pengetahuan mencar ilmu bahasa Indonesia dengan cara menyimak, membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis, yang dibutuhkan nantinya anak didik menjadi melek huruf. Hal inilah yang mengakibatkan bahasa Indonesia sangat penting kiprahnya dalam pembelajaran di SD dimana rasa ingin tahu anak didik lebih dominan, alasannya yakni awal dari anak didik mengenal bahasa Indonesia yaitu di sekolah dasar. Selain itu melalui bahas Indonesia anak didik diharap menjadi generasi emas bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
b. Menganalisis rujukan fonem, morfem, imbuhan, kata depan, kata majemuk, frase, dan kalimat dari teks “peran penting pembelajaran Bahasa Indonesia di SD” yang telah dibuat.
1) Analisis rujukan fonem pada bacaan tersebut yakni /r/ dan /m/ pada kata rasa dan masa.
2) Analisis rujukan morfem pada bacaan tersebut yakni guru, untuk, karena
3) Analisis rujukan kata depan pada bacaan tersebut yakni di, pada
4) Analisis rujukan kata beragam pada bacaan tersebut yakni orangtua, melek huruf
5) Analisis rujukan frasa pada bacaan tersebut yakni sumpah pemuda, generasi emas
6) Analisis kalimat pada bacaan tersebut yakni melalui bahasa Indonesia anak didik diharap menjadi generasi emas bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
JAWABAN NO. 2
Berikut ini rujukan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 yang muatan materinya berkaitan dengan membaca, menulis, berbicara, menyimak, dan sastra anak.
Contoh di kelas 4 sekolah dasar yaitu pada KD
3.5 Menguraikan pendapat pribadi perihal isi buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).
4.5 Mengomunikasikan pendapat pribadi perihal isi buku sastra yang dipilih dan dibaca sendiri secara verbal dan tulis yang didukung oleh alasan.
JAWABAN NO. 3
Sebagai rujukan KD yang diambil yaitu pada kelas 4 sekolah dasar dengan arahan kompetensi dasar 3.5 dan 4.5. Adapun rumusan langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan whole language di sekolah dasar yaitu sebagai berikut:
1) Reading Aloud (membaca bersuara)
Merupakan aktivitas membaca yang dilakukan oleh guru untuk siswanya. Guru membacakan kisah dengan bunyi nyaring dan intonasi yang baik sehingga siswa sanggup mendengarkan dan menikmati ceritanya. Kegiatan ini dilakukan guru untuk memotivasi memasuki suasana belajar.
2) Journal writing
Menulis jurnal merupakan sarana yang kondusif bagi siswa untuk mengungkapkan perasaannya, menceritakan kejadian di sekitanya, mengutarakan hasil belajarnya, dan memakai bahasa dalam bentuk tulisan. Tugas guru yakni mendorong siswa biar mau mengungkapkan kisah yang dimilikinya. Menulis jurnal bukanlah kiprah yang harus dinilai, tetapi guru berkewajiban untuk membaca jurnal yang ditulis anak dan memperlihatkan komentar atau respon terhadap kisah tersebut sehingga ada obrolan antara guru dan siswa.
3) SSR (Sustained Silent Reading)
SSR yakni aktivitas membaca dalam hati yang dilakukan oleh siswa. Dalam aktivitas ini siswa diberi kesempatan untuk menentukan sendiri buku atau bahan yang akan dibacanya. 4) Shared Reading Shared reading ini yakni aktivitas membaca bersama antara guru dan siswa, di mana setiap orang memiliki buku yang sedang dibacanya. Ada beberapa cara melaksanakan hal ini.
Cara cara yang dimaksud yakni sebagai berikut:
a) Guru membaca dan siswa mengikutinya (untuk kelas rendah).
b) Guru membaca dan siswa menyimak sambil melihat bacaan yang tertera pada buku.
c) Siswa membaca bergiliran.
5) Guided Reading
Guided reading tidak menyerupai pada shared reading, guru lebih berperan sebagai model dalam membaca. Dalam guided readingatau disebut juga membaca terbimbing guru menjadi pengamat dan fasilitator.
6) Guided writing
Guided writing atau menulis terbimbing. Seperti dalam membaca terbimbing, dalam menulis terbimbing kiprah guru yakni sebagai fasilitator, yaitu membantu siswa menemukan hal yang ingin ditulisnya dengan jelas, sistematis, dan menarik.
7) Independent Reading
Independent Reading atau membaca bebas yakni aktivitas membaca yang memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri bahan yang ingin dibacanya.
8) Independent writing
Independent writing atau menulis bebas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis, meningkatkan kebiasaan menulis, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam menulis. Dalam menulis bebas siswa memiliki kesempatan untuk menulis tanpa ada interfensi dari guru.